Minggu, 13 September 2009

Tidur Siang Obat Ampuh Atasi Masalah

Jakarta, Banyak yang bilang tidur siang adalah pertanda orang malas. Namun para peneliti justru menganjurkan seseorang untuk tidur siang, terutama jika sedang bermasalah. Tidur siang adalah obat ampuh untuk mengatasi stres dan masalah. Benarkah?

Kalina Christoff dari University of British Columbia, Kanada mengatakan bahwa dengan tidur siang akan mengaktifkan bagian otak yang berfungsi untuk memecahkan masalah.

Dalam studinya, Kalina dan rekannya melakukan scan otak menggunakan fMRI (functional Magnetic Resonance Imaging) scanner untuk mengetahui apa yang terjadi di dalam otak ketika seseorang sedang tidur siang.

Peneliti mencoba menelusuri setiap perubahan yang terjadi dalam otak dan mengetahui bahwa ketika seseorang tidur, ada bagian yang tetap aktif. Dan terbukti ketika partisipan diberi beberapa tugas dan pertanyaan, mereka yang melakukan tidur siang lebih cepat menyelesaikan tugas ketimbang mereka yang tidak tidur siang.

Hingga kini, peneliti menduga bahwa bagian otak yang berfungsi sebagai 'executive network' yang berhubungan dengan pemecahan masalah akan tetap aktif meski dalam keadaan tidur.

Hal itu didasari oleh hasil scan menggunakan fMRI dimana bagian 'executive network' mengalami peningkatan aktivitas paling signifikan, terutama di siang hari. Namun peneliti belum tahu secara pasti mengapa siang hari lebih baik daripada malam hari.

Studi yang dimuat dalam Journal Proceedings of the National Academy of Sciences agak berlawanan dengan studi-studi sebelumnya yang mengatakan bahwa banyak tidur justru membuat kemampuan otak menurun.

Namun para peneliti mencoba meyakinkan bahwa tidur siang bukan berarti memperbanyak waktu tidur, yang penting jumlah keseluruhan tidur dalam satu hari masih dalam batas wajar, yaitu 6-7 jam sehari untuk orang dewasa.

"Mimpi di siang hari secara tidak sadar akan membantu memecahkan masalah yang saat itu dialami hingga masalah lain dalam hidup,".

Kamis, 10 September 2009

Waktunya Permalukan si Perokok



img
(Foto: dailymail)
Jakarta, Perokok sudah tidak mempan lagi diingatkan melalui kata-kata saja. Meskipun dibungkus rokok sudah tertulis penyakit-penyakit akibat rokok, namun nyatanya jumlah perokok tiap tahunnya hampir selalu meningkat.

Berbagai cara sudah dilakukan oleh segala lapisan masyarakat untuk bisa menciptakan lingkungan yang bebas dari asap rokok, tapi sampai saat ini rokok masih menjadi masalah yang belum bisa terpecahkan. Ada usulan perokok harus dipermalukan biar kapok.

"Biasanya pecandu rokok itu sudah tidak tahu malu, maka harus ditargetkan bagaimana mempermalukan orang tersebut dan meningkatkan kesadaran," ujar Dr. Imam B. Prasodjo, sosiolog dari UI dalam acara 'Tegakkan Kawasan Dilarang Merokok' di Angkutan Umum' di Hotel Sofyan Betawi, Cikini, Jakarta, Kamis (10/9/2009).

Imam menambahkan sanksi yang diberikan bisa berupa sanksi positif dan sanksi negatif. Sanksi bisa dengan memberikan kartu kecil yang berisi bahwa orang tersebut sudah melanggar Perda tentang kawasan dilarang merokok dan masyarakat ikut berpartisipasi dalam menegakkan kampanye anti rokok.

"Salah satu kampanye anti rokok bisa juga dengan melarang adegan merokok di sinetron, iklan ataupun sebuah film. Dan kampanye anti rokok ini harus mulai ditegakkan sejak masih anak-anak, karena rokok sangat adiktif kalau dari kecil sudah merokok akan berlanjut terus sampai dewasa." ujar Prof. Farid A. Moeloek.

Pelanggaran terhadap kawasan dilarang merokok paling banyak terjadi di angkutan umum, padahal di tempat tersebut paparannya sangat sempit sehingga perokok pasif bisa lebih banyak menghirup racun-racun yang terkandung di dalam rokok. Bukan hanya sopir dan keneknya saja yang merokok tapi penumpangnya juga dan keberanian masyarakat untuk menegur masih sangat kurang.

Kampanye yang bisa dilakukan di angkutan umum dengan menempelkan stiker bahwa angkutan umum ini bebas dari asap rokok, serta bisa juga dengan memberikan penghargaan terhadap sopir dan kenek yang tidak merokok. Selain itu diperlukan kerjasama dengan pengusaha angkutan umum, agar merekrut karyawan yang tidak merokok.

Kampanye anti rokok sangat penting karena perokok pasif menghisap tar 3 kali lebih banyak, nikotin 3 kali lebih banyak, karbon monoksida 5 kali lebih banyak dan gas-gas berbahaya lainnya 50 kali lebih banyak. Perokok aktif hanya menghisap 25 persen asap rokok sementara 75 persen lainnya diberikan ke perokok pasif disekitarnya. Dan perokok pasif menghisap 4.000 jenis bahan kimia saat terpapar asap rokok orang lain.

Ayo tingkatkan keberanian untuk menegur orang yang merokok di kawasan dilarang merokok.